Jazz my music

Jazz my music

Senin, 03 Oktober 2011

Jazz Jogja


Musik jazz di Indonesia mungkin tidak sepopuler musik lainnya seperti rock atau pop, walaupun begitu musik jazz ini mempunyai penggemar yang cukup banyak. Selain itu masih jarang sekali tempat-tempat yang khusus menampilkan musik jazz sehingga interaksi antara penggemar jazz dan para musisi yang memainkan jazz ataupun antar para musisi jazz sendiri masih sangat kurang. Dan berangkat dari hal tersebut diatas juga kecintaan terhadap musik muncul suatu ide untuk mengadakan semacam wadah untuk interaksi tersebut. Atas dasar hal tersebut diatas, Bapak Rik dan Ibu Yani pemilik restoran Gajah Wong yang juga menggemari musik jazz serta Warta Jazz dibantu dengan musisi-musisi jazz Jogja seperti Agung, Yosias, Septa, Tuti, Yohanes, Bhayu dan BJ membuat semacam jazz club walaupun masih dicoba untuk mengadakan sekali sebulan tetapi diharapkan nantinya dapat berkembang dengan baik dan bisa lebih intensif lagi.
Konsep dari jazz club ini sebenarnya sangat sederhana yaitu supaya ada wadah tempat untuk para penggemar jazz berinteraksi juga antar musisi bisa saling bertukar pikiran dengan bermain bersama atau ber “jam session”, bagi para pengunjungpun yang mampu bermain jazz bisa juga bermain atau ber “jam session” disamping itu bisa juga hanya sekadar menikmati musik dan bisa juga membawa CD/kaset sendiri untuk didengarkan bersama-sama. Jadi pada dasarnya di jazz club ini kita semua bisa menikmati, berapresiasi, bermain ataupun bertukar pikiran tentang musik jazz juga bisa membuat semacam workshop kecil dan sebagainya. Dari hal tersebut diharapkan terjalin suatu komukasi antar penggemar musik jazz maupun musisi jazz sehingga musik jazz bisa juga berkembang dan semakin populer.

Sumber: http://www.wartajazz.com/komunitas/2002/01/23/jogja-jazz-club-2/

Jogja Jazz Club


Tidak ada latar belakang yang khusus dengan ide pembuatan CD kompilasi Komunitas Jazz Jogja, hanya melihat bahwa kegiatan komunitas cukup aktif, musisi yang bermain jazz di Jogja juga cukup banyak dan cukup aktif bahkan beberapa sudah membentuk grup, karena sering berkumpul dengan mereka dan ngobrol-ngobrol juga dengan Mas Djaduk, jadinya keluar ide untuk membuat rekaman yang berisi kompilasi dari grup-grup yang ada. Kebetulan juga mereka (komunitas) selalu terlibat dalam Ngayogjazz, akhirnya Komunitas Jazz dan Ngayogjazz bekerjasama mewujudkan rekaman ini.
Ada sekitar 7 grup jazz yang terlibat dalam kompilasi ini, bahkan ada satu grup dari Solo, karena temen2 Solo ini juga sering datang ke jogja untuk “ngejam” bareng, grup yang ikut antara lain, Mid Session, Mr Dance and The Legacy, Living Room, Funky Man, Yovia Project, Das Smoothly kemudian The Quartet. Grup-grup tersebut dalam rekaman ini memainkan karya mereka sendiri, dan tiap grup hanya satu lagu yang dimasukkan, dan jazz yang dimainkan juga tidak terpaku pada satu genre saja, justru dengan bermacam-macam gaya yang berbeda dari tiap grup ini bsia menunjukkan keragaman musik jazz di Jogja.
Harapannya ni bisa menjadi satu dokumentasi musik jazz di jogja, kemuadian para musisi jazz jogja akan semakin dikenal, baik namanya, grupnya maupun karya-karyanya, dan dengan begitu mungkin nantinya musisi-musisi jazz jogja bisa bermain di festival-festival nasional bahkan mungkin internasional.

http://www.wartajazz.com/komunitas/2002/01/23/jogja-jazz-club-2/
Sumber : 

Yogjakarta Jazz Club

jogjaJAZZclub adalah sebuah club otomotif yang lahir dari rasa kebersamaan para pecinta Honda JAZZ di jogjakarta. Bertemu dalam sebuah event JAZZ ECHO CHALLANGE 16 april 2005 yang lalu, dari sinilah lahir sebuah ide untuk menyatukan para JAZZER mania dalam sebuah wadah otomotif yang exlusive. Berkumpulnya 6 mobil Honda JAZZ didepan gedung BAKTI WANITATAMA pada tanggal 21 april 2005 bukanlah suatu awal yang buruk yang merupakan tonggak berdirinya jogjaJAZZclub. Melalui tekad yang kuat dari sebuah visi yang besar, sekarang kami telah menjadi sebuah club yang solid dan telah berhasil merangkul beberapa instansi untuk bekerjasama dengan club kami. dari kerjasama ini telah banyak memberi keuntungan bagi para anggota. jumlah anggota aktif saat ini sekitar 30 mobil... Buat semua pemilik Honda JAZZ yang mau bergabung jadi anggota jogjaJAZZclub caranya gampang banget, kamu tinggal samperin sekretariat JJC di jl.kaliurang km 5,3 no.12 (tengkiu shop) atau langsung aja dateng pas kita lagi kumpul2 hari minggu jam 4 sore di depan gedung BAKTI WANITATAMA jln solo.


Sumber: http://www.jogjajazzclub.blogspot.com/

Bandung Jazz Festival Free Concert

Ada banyak festival musik jazz yang digelar di Indonesia. Dan jika Anda sedang berlibur di kota kembang Bandung tak ada salahnya menikmati musik jazz di tengah udara dingin. Ada Bubi Chen, Dira Sugandi, Indra Lesmana dan beberapa musisi jazz lainnya yang bisa Anda saksikan di Bandung Jazz Festival Free Concert. Bukan hanya itu, dalam pagelaran ini menampilkan juga Outdoor Sculpture Exhibition dan Indonesian Label Products Fair.


Bandung Jazz Festival Free Concert

Kota Baru Parahyangan Loca Fore
Art Design and Jazz Festival
23-25 September 2011
di Bale Pare

The artist:
    * Benny Likumahuwa
    * Andien
    * Dira Sugandi
    * Maya Hasan
    * Bubi Chen
    * Indra Lesmana 

Sumber : http://www.rileks.com/details/936/bandung-jazz-festival-free-concert
    

Bali Jazz

Picture
Bali Jazz didirikan oleh Erik Wijaya (Zhongwijaya) pada tahun 2000 di Dieng Plasa di Kota Malang. Selain sebagai owner, Erik merangkap juga sebagai broadcaster atau penyiar ad-lips serta mengisi suara atau dubbing untuk ad-spot atau spot iklan radio. Sebelumnya Erik memiliki 3 orang karyawan sebagai penyiar dan 3 orang lagi sebagai marketing dan personalia hingga pada tahun 2001 Erik merombak sistem manajemen Bali Jazz lebih bersifat dinamis dan hidup setelah Erik menjadi seorang  broadcaster tunggal dengan rekor penyiaran lebih dari 10 jam sehari selama hampir setahun. 


Bali Jazz juga banyak berpartisipasi dalam penyiaran berupa ad-lips, ad-spot, hingga ticketing untuk beberapa event musik yang disponsori oleh Sampoerna Mild dalam konser-konser musik di kota Malang diantaranya DEWA, Indra Lesmana : Reborn, Slank, PADI, Chrisye, Vina Panduwinata, Ari Lasso, dan masih banyak lagi event musik hingga exhibition.  


Sumber: http://www.erikstudio.com/bali-jazz.html

Sejenak Mengenang Perkembangan Jazz Indonesia

Dalam buku Jazz in Indonesia: A Capsule History, karyaPaul W. Blair dituliskan bahwa musik jazz masuk Indonesia pertama kali pada tahun 30an. Yang dibawa oleh musisi-musisi dari Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain musik. Bukan hanya mentransfer jazz saja, mereka juga memperkenalkan instrumen angin, seperti trumpet, saksofon, kepada penikmat musik Jakarta. Mereka memainkan jazz ritme Latin, seperti boleros, rhumba, samba dan lainnya.


Nama-nama musisi yang masih diingat adalah Soleano, Garcia, Pablo, Baial, Torio, Barnarto dan Samboyan. Selain bermain di Jakarta, seperti di Hotel Des Indes (sekarang Duta Merlin Plaza) dan Hotel Der Nederlander (jadi kantor pemerintahan), mereka juga bermain di kota lain, seperti di Hotel Savoy Homann – Bandung dan di Hotel Oranje (Yamato) – Surabaya.


Pada tahun 1955, Bill Saragih membentuk kelompok Jazz Riders. Ia memainkan piano, vibes dan flute. Anggota lainnya adalah Didi Chia (piano), Paul Hutabarat (vokal), Herman Tobing (bass) dan Yuse (drum). Edisi selanjutnya beranggotakan Hanny Joseph (drum), Sutrisno (saksofon tenor), Thys Lopis (bass) dan Bob Tutupoly (vokal).


Tahun 90an hingga sekarang, banyak sekali musisi dan kelompok jazz yang terbentuk. Musik jazz yang dibawakan tidak lagi mainstream, namun hasil distilasi berbagai musik seperti fusion, acid, pop, rock dan lainnya. Sebut saja SimakDialog, Dewa Budjana, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Bali Lounge, Andien, Syaharani, Tompi, Bertha, Maliq & D’essentialsdan masih banyak lagi lainnya.


Sumber : http://suaranada.wordpress.com/2010/04/11/sejenak-mengenang-perkembangan-jazz-indonesia/

PERKEMBANGAN MUSIK JAZZ DI INDONESIA

Mengamati perkembangan musik Jazz kini sangat menarik, terutama di Indonesia. Jazz yang berakar dari musik Blues adalah musik universal dengan akar-akar tradisional dari musik Afrika. Jazz selalu mengutamakan kebebasan, baik penampilan maupun komposisi musik yang diciptakan sehingga musisi selalu menemukan sesuatu yang baru pada musik tersebut dan membuat jazz terus berkembang melahirkan macam-macam jenis jazz baru.

Untuk mendukung perkembangan musik Jazz dibutuhkan suatu event tahunan yang dapat dijadikan tolok ukur perkembangan musik jazz di Indonesia. Semisal, jika dicermati beberapa tahun terakhir ini musik Jazz di Indonesia menunjukkan adanya perkembangan, hal ini dilihat dari beberapa indikator pertunjukan berskala festival yang antara lain jumlah pertunjukan yang tidak hanya berfokus pada beberapa kota besar di pulau Jawa saja namun sudah menyeberang ke Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Bukan hanya itu, rupanya Jazz telah menjadi format dalam tiap acara, media cetak juga tak ketinggalan menyajikan informasi tentang Jazz, bahkan Jazz telah masuk dalam lingkungan akademik. Jazz menjadi acara menarik dan selalu di tampilkan dalam tiap acara kampus.

Kini, Jazz telah memiliki komunitas sendiri yang bisa menjadi genre baru dalam permusikan di Indonesia. Komunitas Jazz tersebar tidak sedikit khususnya di kota-kota besar Indonesia semisal Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Para musisinya pun biasanya banyak bermunculan dari daerah tersebut. Hal ini disebabkan arus musik jazz lebih banyak mengalir di sana lewat pertunjukan jazz (JakJazz, Java Jazz Festival, Bali Jazz Festival), sekolah musik jazz, studio rekaman dan kafe yang menampilkan jazz. /Zulham/foto:Muni MooN  

Sumber : http://delapanpenjuru.multiply.com/journal/item/104/PERKEMBANGAN_MUSIK_JAZZ_DI_INDONESIA

Sejarah dan Perkembangan Musik Jazz


Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan CafJazz.Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa.Musik jazz banyak menggunakan instrumen gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopasi.

Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai Mississippi, Memphis, St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik jazz dipengaruhi oleh musik yang ada di New Orleans, tribal drums Afrika dan struktur musik ala Eropa. Latar belakang jazz tidak dapat dilepaskan dari fakta di mana jazz dipengaruhi berbagai musik seperti musik spiritual, cakewalks, ragtime dan blues. Salah satu legenda jazz yang dipercaya bahwa sekitar 1891, seorang pemilik kedai cukur rambut di New Orleans bernama Buddy Bolden meniup cornet-nya dan saat itu lah musik jazz dimulai sebagai gebrakan baru di dunia musik. Setengah abad kemudian, musik jazz di Amerika memberi banyak kontribusi di dunia musik, dipelajari di universitas, dan akhirnya menjadi sebuah aliran musik yang serius dan diperhitungkan.
Sejarah dan perkembangan musik jazz,dibagi dalam beberapa fase/era. Dari fase Dixieland dan Ragtime pada awalnya, kemudian era swing dan bigband (1930-1940), era bebop (pertengahan 1940), latin jazz (1950-1960an), jazz rock atau fusion (1970-an) dan perkembangan terakhir yang melahirkan fase dan era baru seperti acid jazz, funk jazz, cross music dan sebagainya.
Bintang-bintang jazz bermunculan di era bebop, diantara mereka adalah trumpeters Clifford Brown, Freddie Hubbard dan Miles Davis, saxophonists Dexter Gordon, Art Pepper, Johnny Griffin, Pepper Adams, Sonny Stitt dan John Coltrane, dan trombonist J.J. Johnson.

Di era 1950-an dan 1960-an, bebop mengalami beberapa mutasi : hard-bop, West Coast, cool-jazz dan soul jazz diantaranya. Format small-group dari bebop, yaitu satu hingga tiga horns, piano, bass dan drums, tetap menjadi standard combo instrumentasi jazz sampai hari ini.


Sumber : http://pandri-16.blogspot.com/2011/01/sejarah-dan-perkembangan-musik-jazz.html